Wanita sejak dahulu kala adalah tonggak yang menopang perjuangan dimanapun berada. Saat kongres pemuda 1928 bulan oktober tak jauh dari bulan itu tepatnya tanggal 12 desember 1928 diselenggarakan pula kongres wanita pertama yang menguatkan eksistensi pemuda pemudi yang bertekad Bersatu dan merdeka ditanggal itu pulalah tanggal lahir Kowani yang dijadikan sebagai hari ibu di Indonesia.

Dengan keanggotaan lebih dari 100 organisasi wanita se-Indonesia dengan anggota terdata mencapai 90 juta wanita maka Kowani adalah entitas penting bagi perubahan bangsa ini karena para ibu bangsa berada dalam organisasi besar ini. Keselamatan lingkungan tentu menjadi prioritas dan atensi bagi wanita demi anak cucu kita kelak dapat mewarisi bumi yang tetap lestari.

Kegiatan ini dihadiri secara langsung 40 orang perwakilan di gedung pusat Kowani Jakarta Pusat dan 900 orang secara daring via zoom dan live youtube streaming dari seluruh Indonesia. Antuasiasme yang sangat besar dan diharapkan kegiatan konversi limbah minyak jelantah menjadi bahan pembersih rumah tangga yang dapat bermanfaat secara ekonomi dan lingkungan sekaligus.

Live streaming kegiatan bimtek

Selain materi pelatihan konversi minyak jelantah menjadi bahan kebutuhan rumah tangga yaitu pembuatan sabun castile dan dua produk pembersih yaitu sabun cair cuci piring dan pembersih lantai. Peserta secara langsung bertanya serta berdiskusi sepanjang bimtek berlangsung ada juga sesi khusus smart shopping atau belanja ramah lingkungan dengan prinsip penghitungan carbon footprint dari cara belanja pintar dipandu penyuluh dari KLHK

Biar bagaimanapun inisiasi belanja dan aktifitas membeli produk akan sangat tergantung dari ibu rumah tangga sehingga pemilihan produk yang ramah lingkungan juga memperhatikan kemasan berupa plastik dan potensi limbah lain hasil samping berbelanja. Perubahan perilaku ini yang diharapkan oleh PPGL KLHK terjadi dimasyarakat sehingga prinsip Reduce dalam hirarki pengurangan sampah menjadi sangat esensial dan berdampak besar bagi kelestarian lingkungan. Kepala Pusat PGL KLHK Ibu Cicilia Sulastri S.H, M. Si menegaskan pentingnya penanganan serta pengelolaan limbah dari sektor rumah tangga termasuk limbah minyak jelantah yang bernilai guna sehingga tidak hanya menjadi solusi namun juga memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat dengan pendekatan ekonomi sirkular.

Ibu Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo M. Pd selaku ketua umum Kowani menegaskan peran vital kowani dan wanita indonesia bagi upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan. Dampak minyak jelantah bagi rusaknya ekosistem serta dampak kesehatan lainnya harus bisa dikurangi dengan upaya dari rumah tangga dan komunitas. Sehingga kedepan minyak jelantah yang awalnya adalah limbah dapat menjadi bernilai ekonomi tinggi. Beliau berharap anggota kowani diseluruh indonesia aktif bermitra dengan Bank Sampah, lembaga riset dan pemerintah dalam upaya solutif bagi kelestarian alam.

Hybrid Bimtek Sabun Pembersih

Penyuluh dan instruktur PPGL KLHK dan Yayasan Jalantara sebagai Riset Institute yang membuat formulasi produk ramah memberikan arahan step by step secara mudah dan tetap mengutamakan safety bagi ibu dan komunitas dalam mengolah minyak jelantah menjadi barang bernilai guna tinggi dan memiliki nilai serapan yang bagus dimasyarakat karena bahan pembersih cuci piring dan lantai adalah dua produk yang hampir setiap hari digunakan ibu rumah tangga begitu juga untuk kegiatan UMKM.

Selain penyelamatan jelantah agar tidak mencemari air baku tanah dan biota di perairan disisi lain kemampuan memproduksi pembersih ramah lingkungan akan menekan penggunaan plastik kemasan sekali pakai yang biasa didapat saat membeli produk pembersih rumah tangga. Menurut riset LPEM FEB UI dan juga traction energy asia 80% rumah tangga langsung membuang jelantah ke lingkungan baik melalui drainase maupun tanah. Kebayangkan guys rusaknya lingkungan kita jika didiamkan terus. Yuk Join Aksi Baik ini, segera konversi limbah jelantahmu!

Salah satu produk upcycle konversi jelantah
Produk Upcycle BS Orchid
Detergent Pakaian Upcycle