Hai Guys, udah ga sabar ya dapat formulasi produk ramah dari Jalantara? Yup kali ini kita akan membagikan salah satu resep pembuatan sabun cuci piring ramah lingkungan berbasis jelantah. jika kamu belum membaca edisi part.1 dan 2 maka sebaiknya kamu membaca dulu ya agar bisa melakukan pemurnian jelantah dan pembuatan surfaktan based sebagai salah satu bahan dalam formulasi sabun ramah lingkungan ini.
salah satu? iya, seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa seringkali produk hasil recycle mengalami penolakan atau paling tidak rasa enggan menggunakan produk tersebut karena produk ramah lingkungan didesain sangat idealis yaitu sebisa mungkin tanpa banyak zat tambahan, tujuannya sih bagus guys agar konversi limbahnya semakin banyak setiap produksi, namun jika kita tilik lebih jauh penerimaan atau asessment dari konsumen haruslah kita pertimbangkan guys, bayangkan jika produk recycle memiliki peminat banyak bukan karena story penyelamatan lingkungan saja, namun memang karena produknya bagus guys, seolah menyelamatkan lingkungan jadi tak terasa karena produk kita memiliki kualitas dan penampilan yang sesuai ekspektasi pasar. percuma idealis tapi ga ada yang makai atau beli kan…
apa sih ekspektasi konsumen terhadap produk yang akan kita buat kali ini? yup, sabun cuci piring yang lazim digunakan berbentuk cair guys, bukan sabun batangan yang agak kikuk kita pakainya terlebih penampilannya yang kurang menarik dari recycle sabun jelantah yang ada selama ini, beruntungnya sahabat jalantara sudah diajari ya cara membuat surfaktan based berbentuk pasta yang akan tetap cair saat dilarutkan sangat berbeda dengan sabun batangan yang dilarutkan akan tetap kembali jadi padatan lagi guys dalam 1-2 hari paling tidak bentuknya jadi slimy gitu guys ga enak dipandang mata lah hahaha…
ekspektasi kedua adalah sabunnya berbusa, iya BUSA guys. entah mengapa busa ini sangat digemari emak-emak nusantara, sabun yang tak berbusa akan di cap ga cihuy guys alias langsung ditinggalkan. mau gimana lagi guys, kita turutin aja kemauan emak-emak dah daripada berabe ya kan. yang ketiga adalah kekuatan cuci nya guys, percuma kalau busa melimpah tapi kena piring berlemak KO alias nyuci jadi ga kelar-kelar. dan yang terakhir konsumen menginginkan produk pencuci piring yang kental, bening dan wangi guys. ini kunci segala kunci, meski kental tidak ada urusannya dengan konsentrasi namun kental adalah harga mati guys untuk stempel kualitas, alasannya? jadi irit doongs pemakaian, emak-emak gitu looh.
wangi dan bening adalah syarat lain kalau ini ada dua kubu guys ada yang suka aroma strong tertinggal di piring ada yang suka sekedar slightly aroma nipis udah cukup. kita dalam hal ini berpihak pada yang slightly ya selain karena aroma yang tertinggal dipiring itu tidak sehat juga boros fragrance guys wkwk kita kan harapkan ada cuan juga disini ya, untuk bening semua prefer produk pencuci piring harus bening karena itu lebih menyenangkan dilihat.
oke sekarang kita formulasikan sama-sama ya, kita menginginkan produk ramah lingkungan yang berbusa maksimal, daya bersih tinggi, kental, wangi dan bening. tantangan banget ga sih? ya inilah tantangan kita sebagai pelestari, kita sebisa mungkin bukan hanya recycle namun upcycle agar masyarakat bisa menyelamatkan bumi dengan senang hati tanpa terasa tiap mereka mencuci piring mereka juga menyelamatkan bumi dari pencemaran minyak bekas pakai.
Let’s start buddy, kita mulai ya. pertama kita dapat menyimpulkan bahwa untuk membuat produk seperti yang diutarakan diatas kita membutuhkan bahan tambahan agar memiliki performa wahid, namun dalam memformulasikan kita harus ingat kita ini agen perubahan lingkungan juga jadi sebisa mungkin backbone formula kita terdiri dari bahan yang memiliki biodegradability tinggi alias bahan kimia yang terbukti ramah lingkungan. kita sangat menghindari bahan yang berasal dari turunan minyak bumi atau bahan lain yang berbahaya bagi kehidupan biota air.
Bahan utama produk kita adalah Kalium Palmitat berbentuk pasta yang terdapat pada surfaktan based kita, termasuk kedalam jenis surfaktan anionik alias bermuatan negatif. keunggulan produk kita adalah adanya Gliserin sebagai pelembab alami yang lembut di kulit sebagai bahan utama produk sabun cuci piring kita. selain daya bersih juara apalagi nanti saat formulasi deterjen pakaian ya, pakaian bersih dari noda dan lembut karena ada gliserin guys. produk pencuci piring pasaran ga ada gliserinnya ya, karena gliserin ini selain harga juga dapat menurunkan kekentalan produk akhir, jadi super langka sabun cuci piring pake gliserin.
kedua adalah bahan turunan dari minyak kelapa yaitu Sodium Lauryl Sulfat dan Sodium Laureth Sulfat (Texapon) kedua senyawa ini berdasarkan riset dari National Institute of Health Amerika Serikat dikategorikan senyawa yang aman dan ramah lingkungan termasuk aquatic life. memang ada sih selentingan tentang bahan ini, namun hal itu sebatas isu saja namun secara scientific tidak demikian. kalau bermasalah tentu produk-produk pencuci piring terkemuka sudah lama meninggalkan bahan ini, nyatanya engga tuh masih jadi primadona karena selain ketersediaannya yang melimpah, bahan ini memiliki daya pembusa yang baik, daya bersih bagus, dan dengan penambahan garam sedikit sudah dapat membuat kekentalan yang diharapkan.
Gugus sulfat pada bahan ini ukurannya sangat kecil sehingga seringkali membuat iritasi jika tidak dikombinasikan dengan bahan turunan kelapa lainnya yaitu Cocoamido Propyl Betaine (CAPB/Amphitol) dan Cocamide DEA (Camperland) yang berfungsi sebagai surfaktan amphoteric alias surfaktan yang bisa menjadi positif dan negatif menyesuaikan sistem. berfungsi sebagai bahan penguat busa dan sekaligus Co-Surfaktan alias surfaktan pendamping yang juga akan menurunkan potensi iritasi bagi kulit. perbandingan CAPB dan CDEA itu optimal di 7:3 guys total campuran pembusa ini adalah 2-6% dari produk akhir guys. jadi kalau 1 Liter itu pembusa (CAPB+CDEA=20-60 gram) sedangkan Surfaktan based kita juga SLES bisa kita pakai masing-masing diangka 10-12% untuk Kalium Palmitat dan 7-8% untuk SLES atau SLS.
faktor busa bukan hanya terkait bahan surfaktan namun juga kemungkinan air yang akan dihadapi saat mencuci piring, ada istilahnya hard water atau air yang memiliki kandungan ion logam seperti besi, magnesium dll sehingga saat dipakai mencuci di air jenis tersebut busa akan tidak prima karena surfaktan negatif kita berhadapan dulu dengan ion-ion logam positif dalam air sehingga lemah deh, jadi untuk menghadapi potensi dan kemungkinan berbagai jenis air yang akan dihadapi seperti air PAM, air tanah, air payau, air dingin atau panas kita menambahkan yang kita sebut Builder, dalam hal ini builder lah yang akan membuka jalan dengan menangkap ion pengganggu kinerja sabun kita, banyak jenis builder bisa Asam Sitrat/ Citrun, EDTA, dan lainnya, namun kita memilih menggunakan EDTA ya Guys kita pakai yang EDTA 4 Na, Profilnya lebih cocok dengan profil sabun alami kita yang memiliki pH range 9-9.5 kalau pakai asam sitrat akan muncul garam putih atau endapan guys dan produk tidak jernih. EDTA 4 Na nya cukup 0.1% ya atau 1 gram tiap 1 liter. kalau hasil produk kamu tidak jernih tambahkan jumlahnya bertahap ya biasanya ini biang keladi produk kamu butek hehe..
bahan lain yang kita gunakan adalah garam miskin guys, iya garam yang hanya NaCl saja ga perlu yang beryodium guys, selain harganya lebih murah penambahan ion Yodium tentu tidak kita harapkan, tapi kalo ga ada ya ga papa guys pake aja garam dapur hehe tetap joss hasilnya. NaCl cukup diangka 2-3% ya
fragrance yang kita gunakan adalah aroma segar untuk produk pencuci piring, aroma produk pasaran yang mirip dengan merk terkenal itu aroma lemonjuice, lemonlime, dan lemonfresh silakan saja guys dipilih berdasarkan kesukaan berapa banyak? ga banyak guys cukup 1 ml setiap 1L Atau 0.1%
Gimana guys udah mulai pusing belom? kalo udah mulai kunang-kunang yuklah kita cuss ke step by step pembuatan produk kita. penjelasan diatas biar para pelestari juga bisa sedikit belajar kimia ya, udah dirangkumkan dengan bahasa yang simpel kan. kita buat resep untuk produksi 10 Liter produk akhir ya. kalau mau buat skala lain tinggal disesuaikan misal mau bikin cuma 1 Liter ya semua bahan dibagi 10, gitu aja.
Resep 10L Sabun Cuci Piring
- Larutkan Pasta kita dari proses part.2 dengan perbandingan 1:3 antara pasta dengan air. lakukan diatas api kecil serta tidak perlu terlalu sering diaduk agar mengurangi busa saat melarutkan. jadi pasta 250 gram ditambah air 750 gram ya guys sampe larut. ( Mixed A)
- Larutkan SLES sebanyak 700 gram + 300gr garam + 10gram EDTA dengan penambahan air panas sedikit demi sedikit hingga larut, SLES itu bentuknya Gel ya guys jadi bahan padatan garam dan edta diaduk dulu dalam gel itu untuk memudahkan pengenceran. sedangkan SLS berbentuk padatan bubuk atau ada juga yang berbentuk Needle atau jarum. kali ini kita pakai SLES ya guys, next formulasi kita bisa buat kombinasi antara SLS dengan SLES. larutkan hingga merata alias cukup cair dan tidak berbentuk Gel lagi biasanya air 1kg udah paten untuk melarutkan (Mixed B)
- Campur hasil Mixed A dan B aduk perlahan hingga bercampur. (Mixed C)
- siapkan 400 gram amphitol dan 100 gram camperland lalu masukan ke mixed C aduk rata perlahan (Mixed D) kalau kamu hanya ada salah satu tidak apa-apa totalnya jadi 500gr ya.
- tambahkan Air Mendidih kedalam mixed D hingga mencapai 10L, gunakan pertanda di ember atau wadah yang dibuat ya, 1L air setara 1 kg. (tips untuk patokan 10L, sebelumnya sebagai tanda kamu bisa masukan 10 kali gayung ke dalam ember kosong, biasanya ukuran penuh 1 gayung bentuk love atau bulat itu 1 kg-an hehe kasih tanda di embernya ya batas 10L nya.)
- masukan Parfum pilihan sebanyak 10 gram ke dalam mixed D dan tambahkan pewarna makanan Hijau muda 30 tetes dan biru 10 tetes (pewarna makanan bentuk tetes) aduk rata
- diamkan sejenak hingga busa menghilang. Jadi dehhhhh…
ada pertanyaan ga? kalo ada, baca lagi dulu ya dari atas. pertanyaan kamu bisa ditanyakan disini atau via instagram kami di @jalantara_foundation atau akun saya di @abustomih stay tuned di Jalantara ya kita akan berbagi lagi masih ad 50 lebih formula produk pembersih dan turunan dari pengolahan minyak jelantah. percaya deh produk jelantah itu banyak banget ga melulu sabun batang dan lilin hehe.. see you soon Fellas!
Abustomih
Direktur Riset Jalantara.